Punya masalah GERD, Maag Ringan Sampai Maag Kronis, Atau Gangguan Asam Lambung? Sebaiknya Hentikan Makan Makanan Yang Berbahan Dasar Tepung Terigu

sbsatum

GERD, dokter juga menyebutnya dengan istilah sakit Maag Kronis, Gangguan Asam Lambung, Maag Akut, dan juga Celiac Disease.

Untitledoig
Foto: kirimdulu.blogalami.com

Gejalanya sangat beragam. Ada gangguaan pada LES, asam lambung naik lagi ke eksofagus (bile reflux), menyebabkan rasa panas di dada seperti terbakar, dada sesak, kadang mau tarik napas susah, napas seperti tidak sampai, tenggorokan tercekat, sering radang tenggorokan, lidah sakit, sering mau sendawa tapi tidak bisa keluar, sakit di perut kiri, sakit di perut kanan atas, gangguan detak/irama jantung, dikira serangan jantung atau jantung koroner, padahal hasil pemeriksaan EKG dan treadmill normal semua, dan sebagainya. Itu baru sebagian gejala.

Belum lagi insomnia yang mendera, berhari-hari tidak bisa tidur, vertigo, kecemasan/anxiety berlebihan, serangan panik (panic attack), paranoid jadi terpikir sakit jantung, kanker nasofaring, merasa mau mati.

Gejala yang dialami setiap orang berbeda-beda. Ada yang mengalami sebagian gejala, seperti radang tenggorokan  abadi dan leher berlendir, tapi tidak mengalami sesak napas. Ada yang sering sesak dan nyeri dada tapi tidak mengalami nyeri perut. Jadi tidak mesti semua gejala di atas muncul pada satu orang.

Pada beberapa pasien GERD, anxiety yang dialami bisa sampai yang bersangkutan tidak berani ketemu orang, tidak berani keluar rumah, bahkan ketemu tetangga terdekat pun takut, tidak berani berada di kerumunan orang banyak. Jalan-jalan ke mall? Boro-boro. Tanya saja, mendengar kata Mall saja sudah bergidik, sesak napas kali, yaa kan?

Soal penyebab – seperti biasa – para dokter ridak bisa menjelaskan. Yang disalahkan hanya merokok, alcohol, makanan pedas, dan porsi makan. Lha kalau cuma itu penyebabnya, bagaimana dengan orang-orang yang tidak merokok misalnya, kok bisa kena GERD? Atau orang-orang yang tidak mengkonsumsi alcohol? Kok bisa kena GERD juga? Kalau soal makanan pedas, kok banyak orang lain yang makan sambalnya gila-gilaan, tapi kok tidak kena GERD?

Pasti itu pertanyaan yang muncul kan?

Misterinya ternyata ada TEPUNG TERIGU dan semua makanan yang dibuat dengan bahan tepung terigu: donat, pizza, blackforest cake, mie instan, bakwan goreng, pasta/spaghetti, roti, dan lain-lain.

Untitleliufld
Foto: vemale.com

Coba deh semua penderita GERD mengingat kembali, pasti semuanya senang dengan makanan-makanan yang dibuat dari tepung terigu. Terutama mie instan, donat, pasta, dan roti. Dan untuk makan siang atau malam, kebanyakan makannya hanya nasi  dan lauk hewani, tanpa buah, tanpa sayuran.

Padahal, bensin yang tepat bagi mesin-mesin di tubuh kita adalah – sekali lagi – 70% buah dan sayur, 20% karbohidrat, dan 10% protein hewani. Kalau makan kita lebih banyak hanya karbohidrat dan protein, sama saja kita sudah memberi bensin yang salah kepada tubuh kita. Ibaratnya, mestinya dikasih pertamax plus, ini diisi minyak tanah, jadi rusaklah mesin-mesin di dalam perut.

Tepung terigu itu adalah karbohidrat olahan yang SULIT SEKALI DICERNA oleh usus kita. Pertama, kelenjar pancreas kita cuma mampu bekerja memasok enzim insulin pencerna karbo selama 4 jam. Kalau makan nasi dalam 2 jam selesai, sehingga tidak memberatkan pancreas.

Apa yang terjadi di dalam usus ketika kita makan makanan berbahan dasar tepung terigu?

Kalau makannya adalah makanan yang dibuat dari terigu, pertama di lambung tidak selesai dicerna, karena kelamaan, keburu busuk. Dan ketika akhirnya pun turun ke usus halus, butuh 72 jam atau 3 (tiga) hari baru usus halus bisa menyerap karbonya ke dalam darah. Tumpukkan tepung di usus halus ini akan memblokir jalan masuk berbagai makanan lain yang kita makan sesudahnya, lengket di usus. Tepung terigu yang lengket ini merusak serabut halus (yang disebut dengan micro villi) di sepanjang dinding usus halus yang seharusnya bertugas menyerap gizi dari makanan ke dalam darah. Proses ini juga yang membuat terjadinya luka di sepanjang usus atau system pencernaan.

Dan ketika zat gizi dari makanan yang kita makan tidak bisa masuk ke dalam darah, pasokan zat gizi yang diperlukan otak sangat terhambat, sehingga otak tidak mampu memproduksi hormone serotonin yang mestinya bertugas mengatur perasaan nyaman, tenang, senang, bahagia, dan menjaga mood tetap baik, dan lain-lain. Itu sebabnya pasien GERD umumnya jadi sering cemas berlebihan, sering takut berlebihan, termasuk takut ketemu orang baru, takut berada di tempat yang tidak dikenal, dan berbagai takut lainnya yang terasa tidak masuk akal.

Baca Juga: Kebohongan Manfaat Susu. Benarkah Sebenarnya Susu Itu Tidak Perlu Dikonsumsi?

Para penderita GERD umumnya pasti sudah melakukan endoskopi. Dan pasti ada luka di lambung, atau di usus 12 jari, atau di usus halus, atau di usus besar, atau bile refluks (naiknya kembali cairan empedu) karena ada peradangan pada empedu, ada batu di empedu, dan sebagainya.

Kalau sudah begini, makanan yang diolah di lambung tidak bisa segera turun, itu sebabnya terjadi penumpukkan asam lambung, makanan jadi kembali naik ke esophagus, menciptakan radang dan luka, menyebabkan dada panas, sesak, dll.

“Tadinya saya bahkan sempat yakin bahwa penyebab awal GERD adalah masalah psikis. Tapi setelah semakin intens berinteraksi dengan pasien-pasien GERD yang sudah sembuh dari GERD, membaca buku The Miracle of Enzymes karya Prof. Hiromi Sinya, saya jadi bisa memahami bahwa mood yang mudah bergejolak, mudah tersinggung, orang yang cenderung selalu bete, gampang sedih, dan bahkan depresi, semuanya berasal dri pola makan yang buruk, sehingga otak defisit gizi. Dan asupan gizi ke otak yang kurang membuat otak tidak mampu memproduksi hormone serotonin yang membantu mengelola perasaan nyaman, senang, dan bahagia”, ujar Ibu Anung.

Jadi apa bedanya GERD dan Maag/Gastritis?

GERD adalah kerusakan menyeluruh seluruh organ pencernaan, dari kerongkongan, lambung, dan usus 12 jari/duodenum, dan terutama kerusakan usus halus (Intestine) yang parah. Bayangkan usus kita 12 meter sebagian besarnya rusak karena tertempeli gluten yang mirip lem kastol yang aktif merusak villi usus kita, sehingga gas timbul di situ karena terlalu banyak toksin yang menempel.

Sedangkan Maag hanyalah kerusakan pada organ lambungnya saja, entah luka atau radang lambung, ini tidak menimbulkan anxie/kecemasan karena kondisi usus relative baik.

Perlu diketahui bahwa usus adalah tempat diproduksinya antioksidan untuk imunitas kita, juga tempat diproduksinya sebagian besar (70%) hormon-hormon pembangkit rasa bahagia.

Penyebabnya juga beda, GERD karena gluten, sedangkan Maag lebih karena proses cerna di mulut yang kurang lama, atau cara makan yang salah. Misal makan buah setelah makan nasi, atau minum setelah makan, atau makan karbo dan protein hewani terus menerus, dan semua itu terjadi dalam waktu yang lama bertahun-tahun.

Untitsdfghjled

Lalu apa yang harus dilakukan?

Kunci kesembuhan dari GERD terletak pada penyehatan dan perbaikan system pencernaan. Ikuti beberapa saran di bawah ini:

1. Hentikan cabe dan cuka SAMA SEKALI
Jangan coba-coba beralasan “nggak pedes kok, cabenya dikit”.
Selama cabe masih dimakan, meskipun sedikit, itu luka di lambung/usus/usus 12 jari/usus halus, dan lain-lain tidak akan sembuh. Justru kalau sudah sampai tahap GERD betul-betul harus serius memperbaiki pola makan. Biasanya begitu kena cabe walau sedikit, beberapa sensasi akan langsung muncul.

2. Perbanyak makan sayuran hijau
Untuk 1 sampai 2 minggu pertama, perbanyak makan sayuran hijau, seperti kangkung, bayam, sawi hijau/putih, daun singkong, pokcoy, kalian, cuciwis, dan lain-lain. Ditumis aja, tetapi Cuma sebentar. Masak dulu bumbu-bumbunya, sesudah bumbunya matang baru masukkan sayurnya terakhir, aduk 30-45 detik, langsung angkat dari wajan ke piring. Jangan dibiarkan lama di wajan atau panci, sebab panas wajan atau panci akan membuat sayurnya terus dipanaskan.kalau saur terlalu matang, vitamin dan mineral yang dikandungnya sudah hilang. Jadi percuma dimakan, cuma menambah sampah diperut.

3. Minum segelas jus timun
Untuk 1 sampai 2 minggu pertama, pastikan minum segelas jus timun tanpa gula sebelum makan siang. Jadwal jus sayur yang lain tetap sama.

4. Sediakan 2 sendok makan irisan kol
Untuk 1 sampai 2 minggu pertama, pastikan ada 2 sendok makan irisan kol mentah setiap kali makan, baik saat makan siang maupun makan malam. Jangan khawatir dengan kata orang kol tidak boleh dimakan karena menciptakan gas di perut.
Makan kol yang matang (seperti dalam sop atau gado-gado atau siomay) memang akan membuat perut jadi kembung dan penuh gas, tapi kalau kol dimakan mentah, justru jadi obat bagi peradangan di usus.

5. Ikuti jadwal makan Food Combining dengan disiplin.

6. Variasi sayuran
Setelah 1 sampai 2 minggu, upayakan sayurannya divariasikan, ganti-ganti, jangan itu-itu saja, misal jangan wortel, timun, buncis, kacang panjang terus setiap hari. Yuk kenalan sama semua sayuran lain. Kalau cuma 4 sayuran itu saja. Khasiat sayuran sebagai obat belum ada efeknya. Semua sayuran dan buah adalah obat, jadi satu persatu harus dicoba yaa.

Baca Juga: Beberapa Cara Mengeluarkan Racun (Detoks) Dalam Tubuh Secara Alami

Tapi proses perbaikan tersebut tidak mudah dan tidak sebentar. Kuncinya adalah SABAR.


1. Proses perbaikan usus bukanlah suatu proses yang selesai dalam waktu semalam. Prosesnya bisa berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

2. Ikuti jadwal makan Food Combining dengan disiplin, sebab jadwal makan ini sudah disusun sedemikian rupa agar mencukupi kebutuhan nutrisi 70%, 20%, dan 10% terebut.

3. Hentikan sama sekali konsumsi makanan dari tepung terigu. Ini paling krusial.
Putuskan saja hubungan dengan tepung terigu, roti, mie instan, dan lain-lain. Mungkin memang awalnya akan terasa berat, galau, duka lara, patah hati, nangis-nangis, karena harus putus dari makanan kesukaan. Tapi percaya deh, sembuh dari GERD akan jauuuhhhh lebih membahagiakan daripada berteman dengan mie instan, bakwan goreng, donat, pizza, pasta, spaghetti, dan dikuntit oleh GERD.

4. Hentikan sama sekali mengkonsumsi gula (dan semua makanan dan minuman manis bergula termasuk teh dan kopi), serta susu sapi (termasuk keju, yoghurt, dan semua makanan dan minuman yang dibuat dengan bahan susu.

5. Di awal-awal beralih ke Food Combining, yang akan terjadi adalah pembersihan saluran cerna, dan proses perbaikan serta pemulihan luka-luka yang mungkin ada di sepanjang saluran cerna bagian atas yaitu mulut, kerongkongan/esophagus, lambung, dan usus 12 jari/duodenum. Berbagai sensasi GERD yang tadinya belum muncul, bisa mulai dirasakan di fase ini. Tidak perlu takut, ini hanya akan berlangsung sebulan pertama, dan merupakan tanda bahwa proses perbaikan sudah mulai berjalan. Panik,cemas, dan takut mungkin saja akan sangat terasa. Hal-hal yang tampaknya sangat sepele pun bisa jadi terasa seperti suatu masalah besar. Anda harus belajar beberapa teknik relaksasi, untuk mengendalikan kecemasan yang tinggi (anxiety) tersebut. Tapi pelan-pelan akan segera terasa bahwa sensasi-sensasi GERD tersebut makin lama makin berkurang, kalaupun masih ada yang muncul, intensitasnya sudah tidak seberat di awal, dan seiring dengan membaiknya pencernaan, maka semua sensasi akan menghilang satu per satu.

Anda bisa dikatakan “sembuh” dari sakit GERD kalau kecemasan sudah total hilang, dan kalian merasa “berubah” menjadi orang yang sabar, tenang, tidak lagi mudah panik, atau bete seperti dulu.

Terakhir,  sekali lagi SABAR lah dan tetap SEMANGAT!!

Sumber: AnungNurRachmi/SehatDenganFoodCombining

Untitlelkjhd